Serambi Seribu Serbi

space disewakan

GILA-GILA BERPRINSIP & ALIF, BA’ ATAU YA’



Seorang Pak tua, sahabat karibnya dan juga seorang kawan yang sering menghabiskan waktu bersama sekadar ngobrol tanpa arah. Jangan salah, Pak tua ini sangat istimewa dimatanya, dia salah satu guru yang sering mewarnai khazanah keilmuannya, tipikal berpikirnya, dan gaya tindakannya. Siapa lagi kalau bukan Mbah Salam. Dia petani yang sekaligus pengkaji kitab suci, dia peternak yang sekaligus tokoh sekaliber kiai, dia juga pedagang yang tak lalai mahdloh-muamalah-nya. Lebih dari itu semua, yang menjadikan dia sangat istimewa adalah dia orang biasa. Cukup.

Aku tak tahu kejadian sebelumnya, mula-mula kudapati mereka ditempat biasa, warung kopi. Seperti biasa, tanpa banyak cingcong, aku langsung ikut nimbrung bersama mereka.

“Sudah se-gede ini kamu punya prinsip hidup nggak Gok?” tanya Mbah Salam.

“Ya jelas punya dong Mbah”jawab Begog.

“Kalau boleh tahu, apa prinsip hidupmu?”

“Ya banyak Mbah...”

“Salah satunya?”

“Salah satunya adalah, aku adalah saat ini, bukan kemarin dan bukan besok. Yang kemarin itu bukan aku, tapi masa laluku, sedangkan besok adalah masa depanku, bukanlah aku”, lanjutnya, “Misalnya kalau kemarin aku menulis, itu bukan aku, tapi masa laluku. Kalau kemarin aku bersedekah, itu juga bukan aku, tapi masa silamku, dan lain sebagainya. Pun juga keburukan, jika aku kemarin lalai dalam ibadah, itu juga bukan aku, melainkan masa laluku, dan aku yang sekarang adalah cepat-cepat lari dan mencari tempat duduk diantara para pendosa untuk memohon ampunan dan kasih sayang-Nya. Jika aku kemarin memukul orang, itu juga bukan aku, aku yang sekarang adalah segera meminta maaf dan siap untuk dibalas”, sejenak dia nyeruput kopcing-nya, “Tapi begini Mbah, kalaupun perbuatanku kemarin mengandung manfaat, maka itu artinya dari kemarin hingga saat ini aku tetap menjadi aku, bukan aku dan masa laluku. Makanya, aku yang sekarang hanya berusaha mendaya gunakan tenaga semaksimal mungkin untuk melakukan hal-hal yang kuyakini baik dan mampu memberi manfaat, dengan begitu aku akan terus menjadi aku dan hidup terus. Masa laluku tidak boleh mengambil alih kehidupanku yang sekarang, dia hanya kuberi sedikit ruang, posisinya adalah sebagai pelajaran bagiku saat ini, dia tidak boleh berlebihan mengintervensi aktivitasku saat ini. Sedangkan masa depan, aku nggak punya otoritas menentukannya. Itu rahasia-Nya—wakaifa yadri maa fi al ghaib min hadath #man lam yazal bighururi al ‘aisy yankhadi’—begitu Mahmud Sami Basya menyairkannya”

Mendengar uraian kredo hidup Begog, Mbah Salam hanya manggut-manggut.

Lantas Begog berkata kepada Mbah Salam, “Sekarang giliran Panjenengan Mbah, kados ‘adat-e, memberiku satu informasi yang perlu ku ketahui”

Mendengar ini, Mbah salam terkekeh kecil, kemudian beliau bertanya kepada kepada Begog.

“Gog, aku tanya, apakah kamu sekarang masih Alif, atau sudah Ba’, atau bahkan sudah Ya’? Apakah kamu sekarang masih Iman, atau sudah kamu wujudkan dengan Islam, atau bahkan sudah mencapai Ihsan? Apakah kamu sekarang masih Fiqh, atau sudah Akhlak, atau bahkan sudah sampai Taqwa? Apakah kamu sekarang masih Shariat, atau sudah Thariqat, atau bahkan sudah Haqiqat, lebih-lebih Ma’rifat? Apakah kamu sekarang masih ‘ana insan’, atau sudah ‘ana ‘abdullah’, atau bahkan sudah mencapai ‘ana khalifatullah’? Selami dirimu Gog”

Itulah rekaman dialog dari kedua anak manusia itu, dan dari tadi aku hanya plonga-plongo mendengarkannya. Mereka membicarakan kehidupan disudut-sudut keramaian, mereka mengkaji diri ditempat yang tak tercatat, warung kopi Sor Pring, Barongan.

Mereka saling belajar dan mengajar. Dengan belajar mereka berproses untuk lebih tahu, dan dengan mengajar mereka berproses untuk lebih menguasai.

                                                                 

                                                                         *********



Kediri, 27 Januari 2014.
Facebook Twitter Google+ Instagram Linkedin Path Yahoo


Responses

0 Respones to "GILA-GILA BERPRINSIP & ALIF, BA’ ATAU YA’"

Post a Comment

 
Return to top of page Copyright © 2013- 2015 | Platinum Theme modification by Alfian Haris