TEORI EFEKTIFITAS
Efektivitas merupakan
salah satu pencapaian yang ingin diraih oleh sebuah organisasi. Untuk
memperoleh teori efektivitas peneliti dapat menggunakan konsep-konsep dalam
teori manajemen dan organisasi khususnya yang berkaitan dengan teori efektivitas. Efektivitas tidak dapat disamakan dengan
efisiensi. Karena keduanya memiliki arti yang berbeda, Walaupun dalam berbagai
penggunaan kata efisiensi lekat dengan kata efektivitas. Efisiensi mengandung
pengertian perbandingan antara biaya dan hasil, sedangkan efektivitas secara
langsung dihubungkan dengan pencapaian tujuan.
Atmosoeprapto
(2002:139) menyatakan Efektivitas adalah melakukan hal yang benar, sedangkan
efisiensi adalah melakukan hal secara benar, atau efektivitas adalah sejauh
mana kita mencapai sasaran dan efisiensi adalah bagaimana kita mencampur segala
sumber daya secara cermat. Efektivitas
memiliki tiga tingkatan sebagaimana yang didasarkan oleh David J. Lawless dalam
Gibson, Ivancevich dan Donnely (1997:25-26) antara lain :
- Efektivitas Individu
Efektivitas Individu didasarkan pada pandangan dari segi individu yang
menekankan pada hasil karya karyawan atau anggota dari organisasi;
- Efektivitas kelompok
Adanya pandangan bahwa pada kenyataannya individu saling bekerja sama
dalam kelompok. Jadi efektivitas kelompok merupakan Jumlah kontribusi dari
semua anggota kelompoknya;
- Efektivitas Organisasi
Efektivitas organisasi terdiri dari efektivitas individu dan kelompok.
Melalui pengaruh sinergitas, organisasi mampu mendapatkan hasil karya yang
lebih tinggi tingkatannya daripada jumlah hasil karya tiap-tiap bagiannya.
Efektivitas dalam kegiatan organisasi dapat dirumuskan sebagai tingkat
perwujudan sasaran yang menunjukkan sejauh mana sasaran telah dicapai.
Sumaryadi (2005:105) berpendapat dalam bukunya ”Efektivitas Implementasi
Kebijakan Otonomi Daerah” bahwa: Organisasi dapat dikatakan efektif bila
organisasi tersebut dapat sepenuhnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Efektivitas umumnya dipandang sebagai tingkat pencapaian tujuan operatif dan
operasional. Dengan demikian pada dasarnya efektivitas adalah tingkat
pencapaian tujuan atau sasaran organisasional sesuai yang ditetapkan.
Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana
seseorang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini dapat
diartikan, apabila sesuatu pekerjaan dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan
yang direncanakan, dapat dikatakan efektif tanpa memperhatikan waktu, tenaga
dan yang lain.
Sementara itu, Sharma dalam Tangkilisan (2005:64) memberikan kriteria
atau ukuran efektivitas organisasi yang menyangkut faktor internal organisasi
dan faktor eksternal organisasi antara lain:
- Produktivitas organisasi atau output;
- Efektivitas organisasi dalam bentuk keberhasilannya menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di dalam dan di luar organisasi;
- Tidak adanya ketegangan di dalam organisasi atau hambatan-hambatan konflik diantara bagian-bagian organisasi.
sedangkan Steers dalam Tangkilisan
(2005:64) mengemukakan lima kriteria dalam pengukuran efektivitas organisasi
yaitu:
- Produktivitas;
- Kemampuan adaptasi atau fleksibilitas;
- Kepuasan kerja;
- Kemampuan berlaba;
- Pencarian sumber daya.
Gibson dalam Tangkilisan (2005:65)
mengatakan hal yang berbeda bahwa efektivitas organisasi dapat pula diukur melalui
:
- Kejelasan tujuan yang hendak dicapai
- Kejelasan strategi pencapaian tujuan
- Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap
- Perencanaan yang matang
- Penyusunan program yang tepat
- Tersedianya sarana dan prasarana
- Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik
Adapun Emerson dalam
Handayaningrat (1996:16) mengatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam
arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan”. Jadi apabila
tujuan tersebut telah dicapai, baru dapat dikatakan efektif. Masih dalam buku
yang sama, Hal ini dipertegas kembali dengan pendapat Hasibuan dalam
Handayaningrat (1996:16) bahwa “efektivitas adalah tercapainya suatu sasaran eksplisit dan implisit”. Hal senada juga dikemukakan oleh Miller dalam
Handayaningrat (1996:16) “Effectiveness
be define as the degree to which a social system achieve its goals.
Effectiveness must be distinguished from efficiency. Efficiency is mainly
concerned with goal attainments”, yang artinya efektivitas dimaksudkan
sebagai tingkat seberapa jauh suatu sistem-sistem sosial mencapai tujuannya.
Selain pencapaian
tujuan, Winardi (1992:84) menjelaskan “Efektivitas
adalah hasil yang dicapai seorang pekerja dibandingkan dengan hasil produksi
lain dalam jangka waktu tertentu”. Apabila peneliti analisa kutipan ini,
maka efektivitas adalah hasil yang diperoleh seorang pekerja dan dibandingkan
dengan waktu yang dipergunakan untuk menghasilkan barang/jasa tersebut.
Efektivitas berkaitan dengan pencapaian unjuk kerja yang maksimal dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Jadi efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran.
Efektivitas berkaitan dengan pencapaian unjuk kerja yang maksimal dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Jadi efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran.
Sedangkan masalah
penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama. Hall dalam Tangkilisan
(2005:67) mengartikan bahwa dengan tingkat sejauh mana suatu organisasi
merealisasikan tujuannya, semua konsep tersebut hanya menunjukkan pada
pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan bagaimana cara mencapainya tidak
dibahas.
Yang membahas bagaimana
mencapai tingkat efektivitas adalah Argris dalam Tangkilisan (2005:68) yang
mengatakan”Organizational effectiveness
then is balanced organization optimal emphasis upon achieving object solving
competence and human energy utilization” atau dengan kata lain efektivitas
organisasi adalah keseimbangan atau pendekatan secara optimal pada pencapaian
tujuan, kemampuan dan pemanfaatan tenaga manusia.
Amirullah dan Ribdyah
Hanafi (2002) efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan
tersebut telah memperhatikan efektivitas operasionalnya. Menurut Gibson, Donnely dan Ivancevich konsep
efektivitas terdiri dari dua pendekatan yaitu pendekatan Tujuan dan pendekatan
sistem (1997:27-29). Dua pendekatan tersebut antara lain : Pendekatan tujuan
untuk menentukan dan mengevaluasi efektivitas didasarkan pada gagasan bahwa
organisasi diciptakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan dalam teori
sistem, organisasi dipandang sebagai suatu unsur dari sejumlah unsur yang
saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Arus masukan (input)
dan keluaran (output) merupakan titik tolak dalam uraian organisasi. Dengan
kata lain yang lebih sederhana, organisasi mengambil sumber (input) dari sistem yang lebih luas
(lingkungan), memproses sumber ini dan mengembalikannya dalam bentuk yang sudah
dirubah (output).
Gibson, Donnely dan
Ivancevich memberikan batasan dalam kriteria efektivitas organisasi melalui
pendekatan teori sistem (1997:31-32) antara lain :
- Produksi
Produksi merupakan Kemampuan organisasi untuk memproduksi jumlah dan mutu output yang sesuai dengan permintaan lingkungan. - Efisiensi
Konsep efisiensi didefenisikan sebagai angka perbandingan (rasio) antara output dan input. Ukuran efisiensi harus dinyatakan dalam perbandingan antara keuntungan dan biaya atau dengan waktu atau dengan output. - Kepuasan
Kepuasan menunjukkan sampai sejauh mana organisasi memenuhi kebutuhan para karyawan dan pengguna . - Adaptasi
Kemampuan adaptasi adalah sampai seberapa jauh organisasi dapat menanggapi perubahan ekstern dan intern. - Perkembangan
Organisasi harus mengivestasi dalam organisasi itu sendiri untuk memperluas kemampuannya untuk hidup terus dalam jangka panjang. - Hidup Terus Organisasi harus dapat hidup terus dalam jangka waktu yang panjang.
Berdasarkan beberapa teori yang
dikemukakan oleh para pakar di atas, peneliti menggunakan teori Emerson dalam
Handayaningrat (1996:16) bahwa “Efektivitas
adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah
ditentukan”. Jadi apabila tujuan tersebut telah dicapai, baru dapat
dikatakan efektif.
Responses
0 Respones to "TEORI EFEKTIFITAS "
Post a Comment