Serambi Seribu Serbi

space disewakan

Konfrontasi Iran vs Barat Masa Mahmud Ahmaddinejad



           Mahmud Ahmadinejad lahir pada tanggal 28 Oktober 1956, di daerah desa pertanian Aradan dekat Garmsar, sekitar 120 kilometer arah tenggara Teheran, Iran. Dia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara, berasal dari keluarga Syiah. Ayahnya adalah Ahmad Saborjihan, seorang ayah yang dengan segala keterbatasan ekonomi, harus berjuang mempertahankan hidup keluarganya. Keluarganya pindah ke Teheran ketika berusia satu tahun.
Dia menempuh pendidikan di Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST), lulus dengan gelar Ph,D dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi. Semasa kuliah ia pernah tergabung dalam Persatuan Insinyur Muslim (Islamic Society of Enginerings).
Bergabung dengan Imam Khomeini pada masa Perang Iran-Iraq, Ahmeddinejad masuk Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Dia terlibat dalam misi-misi di Kirkuk, Iraq. Dia kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, dia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari 1993 hingga Oktober 1997. Semua pengalaman itulah yang kemudian mengantarkan ia ke panggung politik nasional.


B.     Kebijakan-Kebijakan
Pada tanggal 24 Juni 2005 dalam pilpers Iran ia memperoleh 61,91% suara dan terpilih menjadi Presiden Iran yang keenam setelah bersaing dengan rival terberatnya saat itu, Sayyid Hashemi Rafsanjani. Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005. Jutaan rakyat Iran meletakkan harapan-harapan barunya diatas pundak Ahmadinejad. Ahmadinejad merupakan presidn pertama iran non ulama sejak revolisi iran.  Banyak pihak yang menyakini bahwa, naiknya Ahmadinejad ke tampuan kekuasaan merupakan wujud nyata dari keputusan yang diambil kelompok konservatif serta garis keras, karena memeng ia dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif yang sangat loyal terhadap nilai-nilai Revolusi Islam Iran, 1979.
Sejak pemilihan sebagai presiden Iran, dia harus menghadapi segala keterpurukan Iran akibat perang, embargo (politik, ekonomi, militer), minimnya sumber daya, penurunan cadangan moneter. Ahmadinejad membutuhkan enegi evolusi yang besar, untuk mengangkat Iran dari keterpurukan.
            Ahmadinejad merupakan Presiden Iran sejak kekuasaan monarkhi Syah Iran Muhammad Reza Pahlevi memang tidak dingini oleh Amerika Serikat dan Israel karena mereka tahu pendekatan konfrontasi merupakan ciri khas sang Presiden Iran tersebut. Ketakutan tersebut ternyata terbukti, yang membuat Amerika dan sekutunya bereaksi dengan pernyataan Ahmadinejad.
            Tidak lama setelah dilantik pada Agustus tahun 2005, Israel sudah dibuat geram ketika Ahmadinejad menyerukan Israel dihapus dari peta dunia. Israel juga dibuat merinding dengan kekalahan yang dialami dari  milisi Palestina, Hizbullah. Iran diyakini begitu besar memasok persenjataan, dana dan strategi kepada Hizbullah.
            Ahmadinejad mengambil garis politik yang berbeda dengan pendahulunya Khatami yang lebih moderat terhadap Barat. Pemerintahan Ahmadinejad menjadikan program nuklirnya sebagai kekuatan diplomasinya. Memang dengan program nuklir ini, Iran menjadi terpojokkan dengan propaganda Amerika melalui medianya. Amerika dan negara Barat lainnya tentu tidak ingin Iran menjadi negara yang mengancam kepentingan strategisnya di kawasan Timteng.

            Akan tetapi Ahmedinejad selalu mengatakan bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai yaitu untuk energi listrik dalam negerinya. Presiden Iran ke enam tersebut juga berpendapat bahwa Barat khawatir bila Iran mampu meraih semua tujuan yang diinginkannya di bidang pemanfaatan damai energi nuklir, Iran akan menjadi simbol bagi seluruh negara berkembang. Masyarakat tertindas di dunia akan meniru apa yang telah dicapai oleh bangsa Iran dan akan mempermasalahkan otoritas monopoli sejumlah negara atas energi nuklir.
            Pasca revolusi Islam, di dukung oleh pengembangan instalasi-instalasi pembangkit nuklir serta pesatnya peningkatan kuantitas, kualitas dan iptek nuklir Iran. Negara ini mulai mengupayakan terobosan untuk memasuki bidang siklus produksi bahan bakar nuklir dengan berbagai aspeknya. Iran berhasil menguasai semua aspek teknologi nuklir ini dengan mandiri, artinya tidak bekerjasama dengan Cina maupun Rusia seperti yang dituduhkan Israel dan Amerika Serikat. Pada tanggal 11 Februari 2007, Iran mendeklarasikan kemampuannya memperkaya uranium.
 Dalam TRIBUNNEWS.COM Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad, mengatakan negaranya tidak membutuhkan bom atom dan memperingatkan Amerika Serikat, negara itu akan menyesalkan konfrontasi dengan Iran.
"Jika Amerika ingin melakukan konfrontasi dengan bangsa Iran, mereka jelas akan menyesalkan tanggapan bangsa Iran," tuturnya seperti dikutip stasiun penyiaran resmi Iran, IRIB.
Pernyataan Ahmadinejad ini muncul menjelang laporan Badan Tenaga Atom PBB (IAEA) -tentang program nuklir Iran.
Ahmadinejad juga menegaskan kembali bahwa tekanan terhadap Iran tidak akan membuahkan hasil. "Jika Anda kira dengan menekan bangsa Iran, maka Anda bisa mengubah situasi di dunia, maka Anda jelas salah," tambahnya seperti dikutip dari BBC.
Ahmadinejad membawa iran menjadi satu-satunyya negara islam yang secara terang-terangan berani menantang amerika dan mengkritik kebijakan-kebijakan amerika terhadap dunia. Ahmadinejad menuduh amerika menyalahgunakan hak veto di dewan keamanan PBB demi kepentinganya sendiri, ini dilandaskan ahmadinejad pada kasus-kasus irak dan palestina. Salah satu kritik ahmadinejad terhadap amerika yang disampaikan melalui suratnya kepada presiden bush adalah bahwa sebenarya amerika sendirilah yang tahu dibalik tragedi WTC dan Pentagon pada 11 setember 2001. Dia beralasan bahwa tidak munkin negara seketat dan semodern amerika tidak dapat melacak adanya pesawat asing yang melintas diwilaah udaranya.
Baru-baru ini hubungan iran dan negara-negara barat khususnya amerika semakin buruk. Ini terjadi setelah iran meklakukan ujicoba rudalnya diselat hormuz yang merupakan lalulintas pengiriman minyak dunia. Negara barat merespon dengan melakukan embargo minyak terhadap iran. Konfrontasi antara iran yang dipimpin ahmadinejad dengan negara-negara barat khususnya amerika akan terus berlangsung selama ahmadinejad masih memimpin iran.  
            Mahmoud ahmadinejad merupakan tokoh paling fenomenal dan kontroversial saat ini didunia islam dan barat. Karena hanya dia saut-satunya pemimpin islam yang berani menentang amerika dan sekutuna secara terang-terangan. Karir politiknya terus menanjak sejak menjadi wakil gubernur sampai ahirnya dia berhasil menjadi presiden pertama dari kalangan non ulama. Ahmadinejad yang konservativ melskuksn kebijakan-kebijakan yang yang sebelumnya tidak dilakukan pemimpin iran. Di keras terhdap barat yang terbukti kebohonganya dalam kasus irak. Dia juga membela rakyat palestina dan mencnangkan penghapusan negara israel dari dunia.
  
DAFTAR PUSTAKA
·         Ansari, Ali M.  Supermasi Iran Peros Setan atau Superpower Baru?(Jakarta: Zahra Publishing. 2008)
·         Danny H. Simanjutak, Ahmadinejad Menentang Amerika dari Nuklir Iran, Zionos, hingga Penyangkalan Holocaust (Yogyakarta: NARASI. 2007)
·         Maulana Ar-Rusydi, Mirza. Mahmoud Ahmadinejad; Singa Persia VS Amerika Serikat. (Yogyakarta: Garasi.2007)




Facebook Twitter Google+ Instagram Linkedin Path Yahoo


Responses

0 Respones to "Konfrontasi Iran vs Barat Masa Mahmud Ahmaddinejad"

Post a Comment

 
Return to top of page Copyright © 2013- 2015 | Platinum Theme modification by Alfian Haris