Serambi Seribu Serbi

space disewakan

Gerakan Mahasiswa Berantas Korupsi



Suksesi KPK dan keinginan rakyat
Menelanjangi baju busuk rektorat; upaya memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh mahasiswa  

Bismillahirrahmanirrahim
. 9 Desember umat manusia sedunia serentak memperingati hari anti korupsi , hari dimana semua orang mengkutuk pemenuhan kepentingan kelompok minoritas dengan jalan kotor. Seluruh rakyat diberbagai Negara secara bersamaan sepakat memberangus habis virus endemik korupsi yang menjadi malapetaka bagi rakyat. Begitu juga di Indonesia, ratusan bahkan ribuan masyarakat arus bawah (mahasiswa-rakyat jelata dsb) telah mempersiapkan diri sebagai pejuang tangguh yang akan menghantam siapapun manusia Indonesia yang menjajah rakyat sendiri.
 Negara Indonesia dibawah rezim SBY telah menjelma menjadi kekuatan represif yang tidak segan-segan merampas hak-hak rakyat dan menumbalkan kepentingan rakyat untuk memuaskan kepentingan minoritas pemerintah. Inilah bentuk neo-imperalisme yang diterapkan oleh rezim SBY di Indonesia. 

Semenjak pemerintahan SBY berdiri pada tahun 2004 silam sampai terpilihnya SBY sebagai Presiden, Indonesia seolah-olah diterkam oleh binatang-binatang berbaju manusia. Kasus korupsi menjadi aktifitas rutin oknum pemerintah. Pemerintah telah mengkorupsi amanat yang diberikan oleh rakyat, pemerintah mengkhianati kepercayaan rakyat dan SBY adalah biang kerok semua ini. Semisal kasus lumpur lapindo, blok Cepu, Munir, POLRI-KPK dan kongkret yang tak kunjung selesai adalah kasus Bank Century. 

Sebagai mahasiswa, kita perlu memformulasi gerakan kita, agar lebih praksis dalam menyikapi persoalan korupsi yang terjadi ditingkatan elite pemerintah.Melihat fenomena tersebut, sudah saatnya kita merefleksikan sekian persoalan bangsa dengan keadaan kampus kita. “Gak usah ngomongin korupsi nasional, persoalan kampus kita saja belum beres”, Kampus UIN Sunan Kalijaga sebagai Indonesia Kecil dapat dipastikan tidak bisa lepas dari korupsi yang dilakukan elite rektorat dan kroni-kroninya ditingkatan fakultas. Gerakan alternatif adalah satu-satunya solusi yang mampu menjadi avant grade dalam perjuangan membela kepentingan rakyat -mahasiswa. Gerakan alternatif dalam kerangka kerja radikal-transformatif yakni bentuk geakan non-kompromi terhadap Imperialis rektorat.

Selain itu, kita juga perlu membaca ulang kampus UIN Sunan Kalijaga, benarkah kampus sudah memihak kepentingan mahasiswa? Mahasiswa adalah rakyat kecil yang selalu berada dibawah kontrol ketiak rektorat. Mahasiswa selalu ditempatkan diposisi yang terpojok, tertindas dan terabaikan kebutuhannya. Contoh konkret, untuk peminjaman teatrikal dan MP saja, mahasiswa membayar ongkos peminjaman. Biaya Kampus yang semakin menanjak setiap tahun adalah wajah beringas tata kelola sistem BLU. Biaya sospem, biaya temu wali mahasiswa, biaya perpus, biaya DPP dan berbagai macam pungutan liar yang dilakukan rektorat. Biaya yang seharusnya tidak begitu besar menjadi besar karena ulah rektorat, rektorat mencaplok nilai lebih dari setiap pembayaran mahasiswa. 

Selain itu, penambahan jam masuk kuliah dari 12 kali menjadi 14 kali pertemuan, semakin membuat nalar kritis mahasiswa menjadi tumpul. Mengapa demikian? jelas sekali dengan menumpuknya tugas makalah semakin mengurangi aktifitas mahasiswa diluar bangku kuliah. Apakah dosen juga masuk selama 14 kali pertemuan? tidak! Lagi-lagi dosen korupsi waktu. Apakah makalah yang dikumpulkan, akan dibaca oleh dosen? jangan-jangan dijual kiloan. Benarkah skripsi yang jumlahnya ribuan akan disimpan rapi sebagai arsip akademik? atau dijual kiloan juga. Mengapa selalu ada simbol IDB disetiap pintu masuk fakultas/ kantor rektorat? Apakah kampus sudah dijual kepada IDB? Benarkah UIN utang kepada IDB? Bagaimana transparasi BLU? Dan masih banyak lagi. 

Laknatullah ‘alaikum, na’udzubillahi min dzalik.

 yth bapak kita bersama..., Eksekutif Muda “dema” dan legislatif cerdas “sema -U”
 KAMI MENUNTUT rektorat harus melaksanakan audiensi dan transparasi keuangan terkait beberapa hal tersebut dihadapan seluruh mahasiswa. Jika hal ini tidak direspon, maka tunggu minimal 7X24 jam kita akan melakukan aksi permanen dengan jumlah masa 500 mahasiswa. Cam kan itu!!!!
 Seketariat bersama : Gowok District

masku MUSLIH SUMANTRI, hehe tulisannya sering menggugah kucing lapar ^_^


Facebook Twitter Google+ Instagram Linkedin Path Yahoo


Responses

0 Respones to "Gerakan Mahasiswa Berantas Korupsi"

Post a Comment

 
Return to top of page Copyright © 2013- 2015 | Platinum Theme modification by Alfian Haris